Kondisi Banyuwangi Kala Itu
Kisah ini berawal pada tahun
2011 dimana kondisi kabupaten Banyuwangi kala itu sedang dalam masa
perubahan besar. Perubahan dan perbaikan kondisi Kabupaten yang belum pernah
dirasakan masyarakat dalam 20 tahun terahir. Contoh perubahan yang nyata adalah
dipugarnya ruang-ruang publik, perbaikan jalan besar-besaran, dan diadakannya
event-event pariwisata. Banyak pihak yang mendukung, namun tidak sedikit pula
yang menolak. Namun, pemerintahan bersama masyarakat tetap saja melakukan
perbaikan-perbaikan disegala sektor khususnya di Bidang Pariwisata.
Kemunculan Ide
Kisah ini berawal seorang pemuda bernama Ach Haris Efendy
yang hobi mengupload foto dan info wisata Banyuwangi melalui akun facebook pribadinya.
Hobi itu terus ia lakukan, satu bulan berjalan, dua bulan, empat bulan, dan
tepat pada bulan keenam banyak sekali respon positif dan antusiasme masyarakat
Banyuwangi dalam menanggapi berbagai info wisata tersebut. Hingga tepat pada Februari 2012 dia membuat sebuah grup facebook dengan nama (Pariwisata
Kabupaten Banyuwangi “sunrise of java”) dan secara rutin dia mulai mempublikasikan
foto dan info wisata Banyuwangi disana. Tepat tujuh bulan setelah pembuatan
grup (Agustus 2012), respon positif semakin bertambah dan anggota grup pun
mencapai angka 3000 orang hanya dalam waktu 7 bulan. Dari sanalah Haris berinisiatif
menggagas adanya sebuah perkumpulan pemuda dimana lingkupnya adalah
se-Kabupaten. Ide ini pun ditawarkan di grup fb dan banyak kalangan yang
sepakat. Hingga akhirnya, Oktober 2013 dibutalah jadwal perkumpulan perdana dan
deklarasi pembentukan “perkumpulan pemuda bidang wisata se-Kabupaten Banyuwangi”
Deklarasi
Pendirian Kopiwangi
Segala persiapan untuk deklarasi dirancang oleh
Haris selama kurang lebih 1 bulan. Hingga tepat pada tanggal 16 November 2013 pukul 10:00 WIB
dekalrasi pendirian perkumpulan pemuda bidang pariwisatapun dilaksanakan, perkumpulan
ini mulanya bernama “Komunitas
Pariwisata Kabupaten Banyuwangi”. Tempat deklarasi yakni di RTH Maron, Desa
Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Bukti deklarasi yakni dengan penandatanganan bukti pendirian komunitas yang disaksikan tim yang hadir saatitu. Kala itu, cuaca sedang tidak bersahabat,
disebagian besar wilayah Banyuwangi sedang hujan deras dan hal inilah
mengakibatkan banyak pemuda yang tidak bisa hadir. Namun, 9 pemuda masih tetap
bisa hadir dalam acara ini. Kesembilan pemuda itu antara lain: Ach Haris Efendy
(Srono), Radityo Utomo (Tegalsari), Riza Ainun Bahar (Tegalsari), Didin
Puspitasari (Gambiran), Heri Kuswanto (Kalipuro), Imam Hamdani (Kalibaru), Izzatul
Laili (Genteng), Baitak Nurul (Glenmore), dan Novi Rahmawati (Glenmore).
Beberapa point penting deklarasi adalah: penunjukan ketua umum yang tidak lain
adalah pendiri, penentuan desain sragam resmi perkumpulan, visi, misi, dan pembuatan
logo perkumpulan. Logo perkumpulan diadopsi dari desain pemuda bernama (Mahardika
asal Muncar) dengan beberapa perubahan, sedangkan desain sragam dari (Haris)
dengan beberapa perubahan.
Proses Kelengkapan
Administratif Kopiwangi
Pasca deklarasi hal lain yang dilakukan adalah melengkapi
segala yang berkaitan dengan administratif mulai dari AD ART, struktur
organisasi, pembuatan sragam, ATK, dan alat pelengkap lainnya yang pengerjaannya
dipimpin langsung oleh Haris. Tepat 15 hari setelah deklarasi, Haris meminta
kepada salah satu anggota yakni (Farid Ari Kurniawan) untuk menjadi wakil ketua
Kopiwangi, dan keduanya menunjuk salah seorang bernama Handoko Bagus P sebagai
pembina kala itu. Karena kelengkapan administratif ini belum maksimal, maka dilakukanlah
pertemuan kembali di Taman Blambangan tanggal 28 Desember 2013 dengan tujuan
pembentukan struktur organisasi total sesuai AD ART yang telah dirancang. Tepat
tanggal 28 Desember 2013 dilakukanlah penentuan pengurus perkumpulan dan dimulailah
babak baru gerakan pemuda bidang wisata di Banyuwangi.
Kemunculan Nama
Kopiwangi
Nama Kopiwangi ini mulai ada pada bulan Februari 2014 dimana pembina
perkumpulan Handoko Bagus mengusulkan adanya tambahan kata “Peduli” pada nama perkumpulan,
sehingga menjadi (Komunitas Peduli Pariwisata Kabupaten Banyuwangi), dan
komunitas ini disingkat oleh Farid Ari Kurniawan menjadi KOPIWANGI. Hingga,
oleh ketua umum Ach Haris Efendy ditetapkanlah nama perkumpulan menjadi Komunitas Peduli Pariwisata Kabupaten
Banyuwangi (KOPIWANGI) pada 22 Februari 2014 hingga saat ini.
Kepengurusan
Kopiwangi
Saat ini Kopiwangi sudah berumur 4 tahun semenjak pertama digagas
dan 3 tahun semenjak pertama dideklarasikan. Saat ini juga Kopiwangi melakukan
pergantian kepengurusan karena masa pergantiannya adalah 2 tahun. Setiap
anggota Kopiwangi boleh menjabat selama mungkin karena TIDAK ada batas maksimal
menjabat “jika ia terpilih lagi menjadi pengurus Kopiwangi” periode selanjutnya.
Kopiwangi Saat
ini
Saat ini anggota Kopiwangi sudah mencakup 24 kecamatan se
Kabupaten Banyuwangi. Diaman anggota aktif ada lebih dari 70 orang dan anggota
pasif ada lebih dari 100 orang. Kegiatan Kopiwangi semenjak didiriakn sudah
lebih dari 150 kegiatan (selama 3 tahun terakhir ini) baik bersih pantai, promosi wisata, pembuatan video
wisata, tanam pohon, pembekalan materi wisata, guide, dan masih banyak lainnya. Kegiatan Kopiwangi sudah kami
rangkum pada blog http://peduliwisatabwi.blogspot.co.id
dan bisa Anda simak secara seksama disana.
0 Komentar